“Hacker adalah satu-satunya kejahatan yang keahliannya bisa digunakan lagi untuk sesuatu yang etis. Saya tidak pernah melihat itu dibidang lain, misalnya perampokan etis.” - Mitnick
America's The Most Wanted menjadi gelar kehormatan bagi Kevin Mitnick, seorang hacker nomer 1 dunia yang menjadi cracker begitu melegenda di kalangan praktisi teknologi informasi dan internet karena acap kali menyalahgunakan kelihaiannya dibidang program komputer yang digabungkan dengan ilmu rekayasa sosial (social enginering) untuk menjebol puluhan komputer perusahaan besar Amerika Serikat dan diklaim oleh FBI telah menyebabkan kerugian hingga ratusan juta dolar.
Berkat media massa Amerika, Mitnick menjadi orang paling dikenal dikalangan praktisi TI dan internet dunia, sekaligus ia menjadi legenda hingga saat ini karena kelihaiannya mengutak-atik data rahasia di puluhan database perusahaan raksasa dunia yang berkantor pusat di Amerika Serikat.
Federal Beurau Investigation (FBI) sangat geram dengan kelakuan Mitnick, karena ia selalu saja berulah membobol tidak hanya komputer-komputer perusahaan raksasa disana, seperti Sun Microsystem, bahkan ia berani mempermalukan FBI karena komputer utama inteligen dalam negerinya Amerika ini ditembus tanpa masalah sedikitpun. Kepiawaian Mitnick tidak hanya sampai disitu saja, ia juga ahli dalam melarikan diri dari kejaran FBI karena tidak rela hidup di sel isolasi yang telah dipersiapkan pihak FBI baginya.
Awal Karir Mitnick
Mitnick mengawali karirnya sebagai seorang hacker sejak usia sekolah. Waktu itu ia masih menggunakan komputer dari fasilitas-fasilitas umum yang tersedia didekat tempatnya tinggal seperti di Radio Shack atau Perpustakaan Umum. Sebab saat itu harga sebuah komputer masih terbilang sangat mahal dan hanya mampu dibeli oleh perusahaan-perusahaan besar maupun lembaga pemerintah saja. Selain itu, Mitnick juga datang dari keluarga dengan tingkat ekonomi rata-rata.
Kesenangannya mempelajari komputer dan program-program didalamnya terus berlanjut hingga ia dewasa. Tentunya fasilitas umumlah yang menjadi lokasi belajarnya. Hingga akhirnya ia menemukan bahwa kemampuannya dibidang programing komputer ternyata bisa digunakan juga untuk hal-hal yang sedikit nyerempet bahaya.
Langkah bersejarahnya sebagai hacker nomer 1 dunia, dimulai dari melakukan penyusupan ke data-data milik Santa Cruz Organization, sebuah perusahaan piranti lunak dibidang sistem operasi UNIX. Namun sayangnya ia harus menerima hukuman karena ditangkap oleh kepolisian setempat dan dihukum 3 tahun penjara. Suatu langkah awal yang menyedihkan bagi Mitnick.
Bukannya jera akibat hukuman ini, setelah keluar penjara Mitnick terus melancarkan aksinya meretas komputer Digital Equipment Corporation menggunakan komputer temannya. Karena takut dijerat hukum, rekannya sendiri akhirnya melaporkan aksi Mitnick kepada yang berwajib. Tanpa menunggu lama FBI langsung meringkus dan mengirimkannya ke penjara untuk 1 tahun lamanya. Mitnick mengakui perbuatannya ini sebagai sebuah usaha untuk sekedar mengetahui keamanan sistem komputer utama milik Digital Equipment Corp. Selain itu ia juga mengakui telah mengambil beberapa data penting dari piranti lunak yang diproduksi oleh perusahaan tersebut untuk dikembangkannya sendiri.
Kemampuannya sebagai hacker pun semakin menajdi-jadi. Didukung dengan pengetahuan baru yang dikuasainya, bidang rekayasa sosial, ternyata sangat bermanfaat bagi Mitnick dalam melakukan manipulasi logika terhadap orang lain yang diajaknya berkomunikasi demi mengorek informasi rahasia berupa password komputer sasaran berikutnya.
Kemampuan baru yang dimiliki Mitnick ini pun di uji cobanya sendiri dengan menembus informasi rahasia dari perusahaan penyedia jasa telpon selular yang waktu itu sangat ketat penggunaannya di Amerika Serikat. Tanpa waktu lama, ia berhasil mendapatkan satu jalur telpon seorang pelanggan dari dan tanpa disadari oleh pengelola perusahaan tadi. Akibatnya, dengan bebas Mitnick memanfaatkan fasilitas gratis ini untuk masuk ke jalur internet. Karena merasa jalur telpon yang dipakai tanpa bayar alias orang lain yang harus membayarnya, ia terus asyik di dunia maya hingga suatu saat harus diputus oleh perusahaan penyedia jasa telpon seluler tadi karena biaya yang telah digunakan overload.
Akhirnya Tertangkap
Entah disadari atau tidak, Mitnick berhasil ditangkap oleh FBI karena peristiwa usilnya memanfaatkan fasilitas telpon seluler orang lain untuk akses internet. FBI bekerjasama dengan seorang hacker yang juga diragukan 'keberhasilannya', Tsutomu Shimomura, dan seorang penulis kolom di majalah New York Times yang diam-diam telah meriset selama bertahun-tahun terhadap Mitnick dan segala aksinya, akhirnya mampu meringkus hacker nomer wahid dunia ini di apartemennya di Raleigh, California Utara.
Walaupun telah tertangkap, sempat-sempatnya Mitnick menjelaskan alasan ia tertangkap, yakni karena bantuan operator selular yang melakukan pencarian ke database penagihan terhadap dial-up kelayanan internet dari internet Netcom POP. Berdasarkan informasi inilah yang akhirnya memudahkan Shimomura melacak keberadaan Mitnick dengan alat pelacak selular, Cellscope 2000.